Teknologi
Wireless Charging Pada Smartphone, Apakah Aman?
Berbicara mengenai teknologi
tidak akan ada habisnya, bahkan perkembangan laju teknologi pun tidak dapat
dikendalikan. Berbagai macam idea dan inovasi baru terus bermunculan setiap
hari, salah satunya teknologi wireless charging yang belakangan
banyak dibicarakan.
Fitur ini juga banyak
ditemukan pada sejumlah smartphone. Peranti yang mendukung fitur wireless charging ini
bisa dilakukan karena mempunya jenis komponen yang cocok di dalam perantinya.
Apa
Itu Teknologi Wireless Charging?
Sebagai informasi,
teknologi wireless charging atau
pengisian daya tanpa kabel ini sebenarnya sudah sejak 100 tahun yang lalu dan
bukan termasuk teknologi yang benar-benar baru.
Teknologi ini pertama
kali ditemukan pada akhir 1800-an oleh seorang ilmuan terkenal bernama Nicholas
Tesla.
Saat itu, Tesla berhasil
menciptakan sebuah medan magnet antara pemancar dan letrik untuk menyalakan
bola lampu di laboratoriumnya yang ada di kota New York menggunakan proses resonant-inductive coupling.
Nah, beberapa tahun
kemudian Tesla mematenkan idenya tersebut, menara yang di bagian atasnya
terdapat peranti yang dapat memancarkan letrik.
Cara Kerja Teknologi Wireless Charging
Fitur pengisian daya tanpa kabel atau wireless charging ini sudah ada di sebagian besar telefon bimbit (smartphone) kelas menengah sampai premium.
Namun, perlu Anda ketahui
bahwa teknologi ini tidak hanya ditemukan pada smartphone, tetapi implan perubatan seperti alat pacu jantung bisa diisi ulang tanpa menggunakan kabel.
Sayangnya teknologi ini
masih terbilang mahal dan memiliki jarak yang terbatas. Semakin jauh penerimanya
dari pemancar maka semakin sedikit pula energi yang akan diterimanya dari medan
magnet.
Sedangkan cara kerja
fitur wireless charging yang terdapat
pada smartphone ialah memungkinkan
Anda bisa melakukan charging tanpa
kabel cukup dengan menaruh telefon bimbit tersebut ke sebuah docking.
Wireless charging menjadi alternatif pengisian daya yang nyaman. Saat perangkat tersebut di taruh, maka kumparan kecil yang terdapat pada perangkat akan memanen energi dari medan magnet kemudian menggunakannya agar memberi daya pada bateri.
Mitos-Mitos Dan Fakta Tentang Teknologi Wireless Charging Pada Smartphone
Meskipun teknologi wireless charging ini semakin populer,
namun tidak banyak pembeli smartphone baru
yang menggunakan pengisian daya tanpa kabel ini.
Selain itu, fitur ini
juga bukan menjadi pilihan karena pengguna terkadang harus mengeluarkan uang
lebih untuk mereka membeli perangkat pengisian daya tersebut. Tidak sedikit juga
pengguna yang merasa repot ketika harus membawa adaptor wireless charging saat hendak bepergian. Sehingga beberapa orang
masih tetap memilih menggunakan pengisian wireless sebagai pilihan utama
mereka. Apalagi mengingat kecepatan pengisian daya dengan kabel lebih tinggi
dibandingkan dengan pengisian menggunakan kabel.
Di samping kecepatan
pengisian dayanya yang lebih cepat, terdapat pula beberapa mitos yang diyakini
oleh kebanyakan pengguna wireless
charging ini sehingga membuat orang lain mesti berpikir dua kali jika ingin menggunakan fitur
wireless charging tersebut.
1.
Memperburuk
Ketahanan Bateri
Mitos tentang kondisi bateri smartphone yang semakin buruk pada saat menggunakan pengisian wireless. Faktanya, wireless charging lebih aman dibandingkan dengan pengisian daya adaptor biasa mengingat risiko port kabel dan soket yang rusak atau salah.Selain itu, belum Ada bukti ilmiah tentang mitos ini.
2.
Tidak
Memungkinkan Baterai Akan Diisi Terus Menerus
Faktanya, siklus pengisian
daya yang dibuat pada smartphone modern
tidak teratur. Ditambah lagi, selalu mengisi daya dari 0 hingga 100 persen bisa
memperburuk ketahanan bateri dalam jangka panjang.
3.
Memancarkan
Radiasi Berbahaya
Adanya sertifikasi Qi pada wireless charging membuat radiasi sangat minimum untuk dapat
menyebabkan kerusakan pada tubuh Anda.
4. Membuat
Smartphone Menjadi Panas Dan Mempengaruhi prestasinya.
Umumnya telefon bimbit akan
menjadi panas saat melakukan pengisian dengan kabel, sehingga hal ini dianggap normal. Faktanya,
dengan adanya sertifikasi Qi tadi, tidak akan mempengaruhi prestasi telefon bimbit Anda
akibat dari efek pemanasan tersebut.
5.
Pengisian
Daya Sangat Lambat
Wireless
charging dulunya memang
memiliki kapasitas daya yang kecil. Faktanya, saat ini teknologi tersebut telah
menawarkan kecepatan pengisian daya yang lebih baik mulai dari 50w atau lebih.
Itulah tadi mitos dan
fakta, cara kerja, serta informasi tentang teknologi
wireless charging, semoga bermanfaat.